Isu Terkini

Jakarta Bakal Miliki ‘Giant Mangrove Wall’ untuk Tangkal Banjir Rob dan Abrasi

329
×

Jakarta Bakal Miliki ‘Giant Mangrove Wall’ untuk Tangkal Banjir Rob dan Abrasi

Sebarkan artikel ini
Taman Wisata Alam Angke Kapuk
Taman wisata alam Angke Kapuk. Jakarta. Photo: tripadvisor.co.id

Jakarta, KabarHijau.com – Provinsi DKI Jakarta bakal memiliki proyek ambisius bernama “Giant Mangrove Wall” di pesisir utara Jakarta. Proyek ini bertujuan untuk menghalau banjir rob, melindungi kawasan dari abrasi, serta mengurangi dampak penurunan permukaan tanah yang terus terjadi.

“Saya serius untuk lebih mengembangkan ‘Giant Sea Wall’-nya tetap ada, tapi di atasnya ada mangrove,” ujar Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung, saat menghadiri acara penanaman mangrove di Hutan Lindung Angke Kapuk, Penjaringan, Jakarta, pada Rabu, seperti dikutip dari Antara.

Menurut Pramono, pemerintah pusat saat ini tengah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) sepanjang 11,2 kilometer. Nantinya, tanggul ini akan dikombinasikan dengan penanaman mangrove, sehingga menjadi “Giant Mangrove Wall” yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Suka tidak suka, Jakarta butuh mangrove,” tegasnya. Ia menambahkan, penanaman 5.000 batang mangrove di Kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk ini diharapkan dapat memberikan kontribusi jangka panjang bagi ketahanan lingkungan Jakarta.

Hutan lindung seluas 200 hektare ini harus dirawat dengan baik karena berfungsi sebagai pelindung alami yang dapat menahan abrasi, memperlambat penurunan permukaan tanah, serta menjadi benteng alami terhadap ancaman banjir rob.

Pramono juga menyoroti berbagai persoalan lingkungan di Jakarta, seperti abrasi dan penurunan permukaan tanah yang semakin parah. Menurutnya, garis pantai Jakarta terus mengalami perubahan akibat faktor alam dan aktivitas manusia.

“Ini menjadi sangat serius kalau tidak ditangani secara sungguh-sungguh dengan penanaman mangrove,” katanya. Oleh karena itu, ia berencana untuk menginstruksikan dinas terkait serta Wali Kota Jakarta Utara agar merawat dan mengembangkan hutan mangrove di pesisir Jakarta.

Lebih lanjut, Pramono berkomitmen agar program penanaman mangrove tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menjadi kegiatan berkelanjutan yang diikuti dengan perawatan intensif. Dengan demikian, mangrove dapat berfungsi optimal dalam melindungi Jakarta dari banjir rob, abrasi, dan penurunan permukaan tanah.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa dalam 30 tahun terakhir, lebih dari 50 persen hutan mangrove di Indonesia telah mengalami penurunan atau hilang, termasuk di Jakarta. Oleh sebab itu, keberadaan “Giant Mangrove Wall” menjadi langkah penting dalam upaya restorasi ekosistem pesisir.

“Hal ini serius sekali dan harus ditindaklanjuti bersama karena mangrove memberikan dampak positif yang besar bagi Jakarta,” pungkas Pramono.

Dengan proyek ini, diharapkan Jakarta dapat memiliki pertahanan alami yang lebih kuat terhadap perubahan lingkungan serta mengurangi dampak buruk dari krisis iklim yang semakin nyata.

Sumber : Antara