Isu Terkini

Google Beli 100.000 Ton Kredit Karbon dari Proyek Biochar di India

490
Biochar
Biochar. (Gambar : Simon Dooley/flickr)

New Delhi, KabarHijau.com – Google terus menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan menyasar proyek penghilangan karbon dioksida atau carbon dioxide removal (CDR) di India. Sebagai langkah nyata, raksasa teknologi ini membeli 100.000 ton carbon credit atau sertifikat karbon dari proyek biochar yang dikembangkan di “Negeri Anak Benua”.

Biochar, zat mirip arang yang diproduksi dengan mengolah limbah pertanian, telah diakui sebagai solusi hemat biaya dan dapat diimplementasikan secara besar-besaran untuk menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer. Dibandingkan dengan teknologi mahal seperti direct-air carbon capture, biochar menawarkan alternatif yang lebih ekonomis untuk pengurangan karbon.

Dalam proyek ini, Google bermitra dengan dua perusahaan India, Varaha dan Charm, dengan target implementasi hingga 2030. Randy Spock, Carbon Removal Lead Google, menyebut bahwa transaksi ini merupakan langkah besar dalam pengimbangan karbon melalui biochar.

“Kesepakatan ini akan memungkinkan penghapusan 200.000 ton karbon untuk membantu Google mencapai sasaran emisi nol bersih kami,” ujar Spock dalam pernyataan resminya, Kamis (16/1/2025). Dia menambahkan, proyek ini juga akan mengkatalisasi produksi biochar menuju skala yang signifikan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

“Biochar adalah pendekatan yang menjanjikan untuk penghilangan karbon karena dapat diterapkan secara global dengan memanfaatkan teknologi yang ada, serta memberikan efek positif terhadap kesehatan tanah,” kata Spock sebagaimana dikutip dari ESG News.

CEO Varaha, Madhur Jain, menyoroti potensi besar biochar di India. “Pertanian di India dapat menghasilkan cukup biochar untuk menyimpan lebih dari 100 juta ton karbon dioksida setiap tahun,” jelas Jain.

Meskipun demikian, proyek ini tidak luput dari kritik. Beberapa pihak menilai bahwa CDR tidak dapat sepenuhnya menggantikan upaya pengurangan emisi. Ada juga kekhawatiran terkait keawetan biochar dalam menyimpan karbon dioksida dalam jangka panjang.

“Kita akan menghadapi puncak pemanasan. Bahkan jika sesuatu hanya mengurangi karbon dioksida selama 20 hingga 50 tahun, saya merasa kita perlu melakukan segala upaya yang memungkinkan,” tutur Jain.

Saat ini, pasar penghilangan karbon dioksida masih mewakili sebagian kecil dari perdagangan karbon global. Namun, seiring meningkatnya upaya perusahaan dan negara dalam menyeimbangkan emisi, sektor ini diperkirakan akan terus berkembang. Google, melalui langkahnya, berharap dapat membuka jalan bagi solusi berkelanjutan dalam mengatasi perubahan iklim.

Exit mobile version