Energi Hijau

Energi Terbarukan Malaysia Melaju Kencang: Proyek Baru dan Investasi Besar Menanti

461
×

Energi Terbarukan Malaysia Melaju Kencang: Proyek Baru dan Investasi Besar Menanti

Sebarkan artikel ini
Menurut laporan World Energy Outlook 2020 dari Badan Energi Internasional, energi surya adalah sumber listrik termurah. (Sumber gambar Bernama)

Kuala Lumpur, KabarHijau.com – Sektor energi terbarukan di Malaysia diproyeksikan mengalami pertumbuhan pesat berkat berbagai inisiatif pemerintah dan investasi baru yang akan datang. Hal ini disampaikan oleh sejumlah analis, sebagaimana dikutip dari Xinhua.

Dalam laporannya baru-baru ini, Philip Capital menyatakan pandangan positif terhadap sektor energi terbarukan Malaysia, dengan menyoroti beragam inisiatif pemerintah dan peluang investasi baru.

Penelitian tersebut menyoroti proyek Large Scale Solar (LSS5) mendatang, dengan kapasitas 2GW, yang diperkirakan akan menghasilkan peluang Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC) senilai 7 miliar ringgit (setara 25,2 triliun dolar AS).

Ekspansi kapasitas atap surya yang baru-baru ini terjadi juga diperkirakan akan mendorong peluang kontrak bagi perusahaan EPCC surya. Philip Capital memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sektor ini sebesar 63 persen pada 2025, didukung oleh Program Tenaga Hijau Korporat (CGPP) dan skema Net Energy Metering 3.0 (NEM 3.0).

Ke depan, momentum dari inisiatif transisi energi nasional dan pemberian kontrak diperkirakan akan terus menjaga minat yang kuat di sektor ini, menurut laporan tersebut.

Sementara itu, Maybank Investment Bank dalam laporannya baru-baru ini juga mengungkapkan optimisme terhadap sektor energi terbarukan Malaysia, dengan menyebutkan visibilitas pendapatan yang kuat dari proyek-proyek yang sedang berjalan dan yang akan datang.

Maybank memperkirakan pengakuan pendapatan dari proyek CGPP yang dijadwalkan selesai pada akhir 2025 akan mendukung pertumbuhan sektor ini. Proyek LSS5 yang diantisipasi juga akan memperkuat buku pesanan dan menjaga pertumbuhan yang kuat hingga melewati 2025.

Bank investasi tersebut juga menyoroti Peta Jalan Transisi Energi Nasional (NETR) sebagai pendorong utama pengembangan energi terbarukan pada 2025.

Selain itu, kemajuan pada Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BESS) skala utilitas pertama di Malaysia juga diharapkan, dengan kapasitas yang direncanakan mencapai 400MWh. Inisiatif-inisiatif ini memperkuat proyeksi pertumbuhan sektor energi terbarukan dan peran pentingnya dalam transisi energi Malaysia.

Hong Leong Investment Bank Research juga menyampaikan pandangan optimistis terhadap transisi energi Malaysia, didukung oleh industri pusat data yang sedang berkembang dan target jangka panjang energi terbarukan.

Laporan Hong Leong menyoroti target NETR untuk mencapai kapasitas energi terbarukan sebesar 70 persen pada 2050, yang membutuhkan investasi sebesar 637 miliar ringgit atau 24,5 miliar ringgit per tahun mulai 2024.

Hong Leong juga menekankan pentingnya menyelaraskan pengembangan energi terbarukan dengan permintaan energi yang meningkat dari pusat data. Diperkirakan, kapasitas energi terbarukan sebesar 35GW hingga 40GW, terutama dari tenaga surya, akan diperlukan untuk mendukung ledakan industri pusat data ini.